GOSIPNEWS.COM - LINGGA|Singkep Barat, Kota, Kecamatan hasil pemekaran Kepulauan Singkep di Kabupaten Dabo Lingga Kepulauan Riau, kecamatan Lingga salah satu wilayah yang masyhur dengan cadangan timah cukup besar setelah Kepulauan Bangka Belitung, kini mengalami krisis ekologi akibat eksploitasi ugal-ugalan pertambangan timah ilegal yang kembali lagi marak, bahkan kegiatan ini dilakukan di dalam hutan lindung (konservasi), Tragis nya, alat berat yang beraktifitas di tambang terlarang Singkep ini juga diduga menggunakan BBM jenis solar subsidi, yang didapat dengan "Mencuri" alokasi BBM untuk para nelayan dan masyarakat kecil.
Penelusuran Tim media, aktivitas tambang timah ilegal ini terdapat di Desa Sungai Raya dan Sungai Harapan, kedua Desa ini masuk dalam wilayah Kecamatan Singkep Barat, di Sungai Raya, bahkan terdapat gudang timah sekaligus tempat penggorengan bijih timah yang baru didirikan para kolektor atau penampung timah ilegal, di sebelah kanan pintu masuk gudang ini, terlihat tangki-tangki berkapasitas 5000 an liter yang diduga digunakan untuk menampung solar subsidi.

" Dari sini nantinya timah akan dibawa melalui jalan laut oleh Kapal kayu menuju Pelabuhan Bintan, Kemudian dijual ke sebuah perusahaan produsen timah yang berada di Kecamatan Batu Aji, Kota Batam," Ungkap sumber dan minta namanya dirahasiakan karena menyangkut keamanan dirinya, Senin (27/5/2024).

"Otak dibalik aktivitas tambang timah ilegal di Singkep Barat, menurut sumber ini adalah bos Ang, warga Bangka Belitung, yang juga pemilik gudang timah di Sungai Raya, Bos Ang jugalah yang memboyong banyak orang - orang yang berasal dari pulau Bangka untuk bekerja di lokasi - lokasi tambang di Singkep, Nama Bos Ang juga dikait-kaitkan dengan peristiwa penyelundupan sekitar 90 an ton timah yang loading di Pelabuhan Kampa, Jebus, Kabupaten Bangka Barat, pada Februari 2024 lalu, Bersama Ang, ada oknum aparat berinisial GN, yang bertugas mengawal dan mengamankan aksi penyelundupan timah ini.