Ticker

6/recent/ticker-posts

Pentingnya Menjaga Habitat dan Ekosistem Keindahan Sungai Rumpak Mengkubung

Caption: Tampak tepi sungai yang porak-poranda

GOSIPNEWS.COM-MENGKUBUNG, Belinyu, Dangan menggunakan kendaraan roda dua dari Sungailiat, awak media menempuh perjalanan sekitar +- 1,5 jam akhirnya tiba di Desa Mengkubung dikediaman seorang Nelayan di Teluk Kelabat dalam yang bernama Eko, dan perlu di ketahui selain seorang Nelayan Eko juga berprofesi sebagai Aktivis Lingkungan, di Desa Mengkubung, Kecamatan Belinyu, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (18/5/2024).

Ketika ba'da Zuhur awak media pun berangkat melalui tempat tambat perahu nelayan mengkubung tidak jauh dari kediaman sdr. Eko bersama langsung menyusuri sungai Rumpak yang begitu alami sepanjang pedalaman sungai,
Kesan pertama awak media ketika lewati jalur sungai Rumpak Mengkubung, yang berbelok-belok.
(Terlihat gusung pasir di sana-sini)

" Dimana pada saat menyusuri alur sungai Rumpak nampak beberapa nelayan sedang memasang jaring ikan ,udang dan juga memancing disepanjang sungai .

Kami pun meneruskan perjalanan dengan perahu kecil menggunakan mesin 3.5 PK sampai ke muara sungai kelaut Mengkubung.

Ternyata didepan muara masuk sungai Rumpak nampak gundukan pasir atau beting akibat TI Rajuk tower yang ramai sebelumya sempat menghambat aktivitas nelayan setempat untuk keluar masuk muara tersebut.

Kemudian kami melanjutkan perjalanan melewati alur muara sungai Rumpak tersebut dengan sedikit keraguan jika perahu akan kandas akibat air laut masih dalam keadaan surut. Namun akhirnya perahu yang kami bawa berhasil keluar muara dengan aman melewati sela-sela gusung pasir atau beting pasir.
(Terlihat air sungai yang keruh)

Menurut Eko lokasi didapan bibir muara ini lah dahulu banyak aktivitas puluhan ponton Rajuk tower Tambang Timah Ilegal beroperasi.
" Memang menghasilkan banyak timah, namun membuat kami sulit melaut, karna perahu sering kandas dan hasil tangkapan kami para nelayan di sungai Rumpak  menurun Drastis, bahkan untuk mencari udang biasanya kami bisa mendapatkan belasan kg, kini hanya tinggal 5-6 kg saja per nelayan, itu pun sudah sangat sulit," Keluh Eko.

Lebih lanjut Eko katakan, "Kondisi saat ini muara sungai Rumpak juga sudah bisa dilalui perahu-perahu nelayan, namun kami nelayan berharap kepada pimpinan Daerah Kabupaten Bangka, Forkopimda Babel dan Bapak Kapolda serta Jajarannya agar tetap bisa mengawasi dan menertibkan TI Rajuk Tambang Timah Ilegal disekitar Teluk Kelabat dalam, yang saat ini banyak beraktivitas disekitar pulau Dante dan pulau Padi," Harap Eko.

Sambil memancing disekitar pulau Padi bersama awak media, dan benar saja sangat sulit mendapatkan ikan, Eko berkata " iya tidak seperti biasa, yang didapatkan hanya jenis ikan duri, sedangkan ikan seperti kakap dan pari yang biasanya lumayan banyak sebelum Sungai ini tercemar, sekarang seperti menghilang." Tutup Eko sambil pulang menjelang malam.(*)

(Tim Red)

Lihat Artikel lain di Google News
.