GOSIPNEWS.COM-BANGKA BARAT|Perwakilan masyarakat dari 6 Kecamatan di Kabupaten Bangka Barat diantaranya Parit Tiga, Jebus, Tempilang, Muntok, SimpangTeritip, yang terdampak langsung dari Hutan Tanaman Industri (HTI) PT. Bangun Rimba Sejahtera (PT. BRS), mendatangi kantor DPRD , Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung, (02/07/2024).
Kedatangan masyarakat untuk menolak Aktifitas Hutan Tanaman Industri (HTI) PT. Bangun Rimba Sejahtera, serta meminta ijin (HTI) agar di bekukan oleh Pemkab Bangka Barat dan Pemerintah Pusat, masyarakat menyampaikan pengaduan tentang industri hutan tanaman industri (HTI) yang ada di wilayahnya. Sejak awal, rencana akan adanya HTI sudah sangat meresahkan masyarakat, khususnya di Bangka Barat 6 kecamatan yang terkena atau terdampak langsung dari konsesi HTI.
Ali Hartono Ketua Ormas FKPMP Kabupaten Bangka Barat Kepulauan Bangka Belitung mengatakan,“Kedatangan kami ke sini untuk menegaskan sikap masyarakat yang menolak hutan tanaman industri PT. BRS, karena mengancam sumber-sumber ekonomi masyarakat, kami minta kepada PT. BRS agar stop semua aktifitasnya, jangan memancing kemarahan masyarakat," Tegas Ali Hartono dalam orasinya.
Dari luas konsesi perusahaan 66.460 hektar, sekitar 75% lahan tersebut merupakan lahan yang sudah dikelola oleh masyarakat untuk pertanian/kebun seperti lada, karet, buah-buahan dan tanaman tumpang sari lainnya. Selain itu juga ada permukiman warga yang dapat ditunjukkan dari bukti-bukti di lapangan Ini dapat diperkuat dengan bukti di lapangan bahwa kebun kebun miliki warga.
"Selain mengancam sumber-sumber kehidupan masyarakat di 6 Kecamatan, PT. BRS, juga diyakini akan semakin meningkatkan bencana ekologis di wilayah ini. sama halnya dengan dampak (HTI )di kawasan ekosistem gambut yang mendapatkan banyak sorotan karena daya rusaknya, industri kebun kayu di lahan mineral pun tidak kalah mengerikan daya rusak sosial ekologis yang akan ditimbulkan, dan bisa jadi akan bentrok dengan masyarakat yang terdamapk,"Ungkap Jarnas ketua LSM LASKAR BABAR.(*)
(Red)
Lihat Informasi lain di Google News