Ticker

6/recent/ticker-posts

KPK Ajak Mahasiswa UNPAD Perangi Korupsi Sejak Dini

GosipNews.com, Jakarta - Regenerasi koruptor di Indonesia semakin masif, menandakan pentingnya peran generasimuda dalam memerangi korupsi. Hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Pendidikan danPeran Serta Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Wawan Wardiana, dalamaudiensi bersama dosen dan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Padjadjaran (UNPAD) di Gedung Anti-Corruption Learning Center (ACLC) KPK, Jakarta, Rabu (23/10/2024).

“Faktanya, saat ini banyak usia koruptor yang masih muda. Artinya, regenerasi koruptorsangat cepat bertumbuh di Indonesia. Untuk memerangi 1 koruptor itu, kita butuh 1.000 anti koruptor, termasuk teman-teman dari UNPAD yang hadir ke KPK hari ini,” ungkap Wawandi hadapan 75 mahasiswa yang hadir.

Wawan juga menegaskan, meski KPK terus melakukan penindakan, regenerasi pelakukorupsi terus terjadi, sehingga diperlukan kolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat. Iamenekankan pentingnya pendidikan antikorupsi yang harus diimplementasikan oleh generasimuda melalui nilai-nilai integritas dalam kehidupan sehari-hari.

“Kesempatan anak-anak muda untuk mengisi jabatan strategis pemerintah di masa depansangat terbuka. Saya berharap apa yang disampaikan di acara ini bisa menjadi trigger danbekal persiapan teman-teman untuk menghindari perilaku korupsi nantinya,” harap Wawan.

Melalui Direktorat Jejaring Pendidikan, KPK terus memperluas Pendidikan Antikorupsi(PAK) dengan berbagai inisiatif, salah satunya melalui insersi pendidikan antikorupsi keberbagai jenjang pendidikan, termasuk perguruan tinggi. Insersi ini dilakukan denganmemasukkan mata kuliah khusus atau mengintegrasikannya ke dalam mata kuliah relevan di kampus.

"Kita mendorong setidaknya dua bab pembahasan khusus tentang korupsi dalam kurikulum. Saat ini, KPK mencatat telah ada sekitar 29.000 program studi di berbagai perguruan tinggiyang telah mengadopsi PAK. Kami bekerja sama dengan bidang kurikulum untukmemastikan adanya keseragaman antara satu program studi dengan yang lain," jelas Wawan.

Wawan menekankan, penting bagi dosen untuk tidak hanya mengajarkan materi antikorupsisecara formal, tetapi juga menanamkan nilai-nilai integritas dalam keseharian. Dengan sinergiantara KPK dan perguruan tinggi, diharapkan generasi muda dapat menjadi agen perubahandalam pemberantasan korupsi di Indonesia.

Dosen Pembimbing Himpunan Mahasiswa Administrasi Publik FISIP UNPAD, Bonti, menyampaikan bahwa mahasiswa UNPAD sangat antusias dalam mendalami isu korupsi. Antusiasme ini tercermin melalui diskusi di ruang publik kampus serta perkuliahan yang membahas topik seputar korupsi.

“Kedatangan kami di sini bukan hanya sekadar untuk tujuan akademis, tetapi juga membawaspirit yang menekankan bahwa isu korupsi bukan hanya masalah birokrasi, tapi juga soalmoral. Kita semua sadar bahwa jika korupsi tidak bisa diberantas, negara ini akan terusmerugi,” ungkap Bonti.

Bonti menambahkan bahwa beberapa mata kuliah di program studi Ilmu Administrasi PublikUNPAD, seperti Dasar-Dasar Ilmu Politik, Dasar Administrasi Publik, hingga EtikaAdministrasi Publik, telah mengadopsi topik terkait korupsi. Mata kuliah ini membahasbirokrasi, kode etik, sistem merit, dan isu-isu korupsi secara komprehensif.

“Kami ingin para mahasiswa memahami korupsi, baik dari sisi akademis maupun praktis. Diharapkan mahasiswa kami bisa menjadi bagian dari solusi pemberantasan korupsi di Indonesia," tegas Bonti.

Dengan kolaborasi KPK dan perguruan tinggi, diharapkan mahasiswa dapat menjadi gardaterdepan dalam menciptakan generasi antikorupsi yang lebih berintegritas.*

Lihat artikel lain di Google News