Foto: Isti |
GosipNews.com, Kec Kelapa, Bangka Barat - Hanya karna beberapa tandan buah sawit Nyawa Beni melayang. Suara tangisan pilu anak istri sampai kini masih menggema, suasana duka mendalam bagi keluarga yang di tinggalkan almarhum Beni warga Sungkai, Desa Tugang Kecamatan Kelapa Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, (26/11/2024). |
Pertanyaan mendalam muncul, apakah nyawa setimpal dengan beberapa tandan buah sawit? Saat buah sawit dipetik, nyawa tak ternilai diabaikan. Banyak para Koruptor, bersembunyi di balik kekuasaan, mencuri harta rakyat dengan imbalan penahanan layaknya raja. Ruang penjara seolah menjadi istana bagi mereka, sementara kejadian yang merenggut nyawa Beni hanya karena mengambil beberapa tandan buah sawit menyisakan duka bagi anak istrinya dan keluarga. Inilah ironi: nilai kehidupan tidak bisa diukur dengan materiel, tetapi keadilan seharusnya menjadi hak setiap orang.
Atas kejadian yang cukup menghebohkan tersebut, Masyarakat Desa Tugang dan sekitarnya, berusaha mencari tahu penyebab di balik insiden ini, mereka berharap Anggota Brimob Polda Babel yang melakukan penembakan terhadap Almarhum Beni diproses dengan hukuman yang setimpal dengan harapan agar kejadian serupa tidak terulang.
Dikutip dari laman salah satu media online, Beni, merupakan pekerja tambang timah, tewas dalam penembakan yang dilakukan oleh anggota Brimob Polda Babel di area perkebunan kelapa sawit Sinar Mas, pada blok X12 Divisi 1 Lebong Selatan, PT BPL Pada Minggu, 24 November 2024.
Kejadian ini mengguncang warga setempat dan menarik perhatian Masyarakat luas, media GosipNews.com melaporkan bahwa investigasi mendalam sedang dilakukan untuk mengungkap fakta-fakta di balik insiden tragis ini.
Ketua LSM Laskar Babar, Jarnas, bersama Fani Tamzona dari Asosiasi PJs Babar, mengecam keras insiden penembakan terhadap warga. Mereka menegaskan pentingnya pengusutan tuntas agar pelaku tidak kebal hukum. Dalam pernyataan kepada media GosipNews.com, keduanya juga menyerukan agar masyarakat jangan terprovokasi.
"hal tersebut sungguh sangat di sayangkan hanya gegara TBS kelapa sawit, ayah satu anak harus meregang nyawa," Ujar Fani.*
(Red/Gnews.com)
Lihat artikel lain di Google News