Ticker

6/recent/ticker-posts

BUNTUT DARI AUDIENSI YANG TIDAK MENEMUKAN TITIK SOLUSI, SMPB AKAN LAKUKAN AKSI DEMONSTRASI

GosipNews.com, Banten - Serikat Mahasiswa Pemuda Banten (SMPB), Menyoroti isue yang cukup menyayat hati rakyat terhadap pemerintahan di bidang kesehatan di kabupaten Lebak, Banten yaitu mengenai peristiwa yang menimpa pasien akibat dari buruknya kualitas pelayanan publik di salah satu puskesmas di kabupaten lebak.

Hal ini di sampaikan pada audiensi yang tidak menemui titik terang dengan pihak dinas kesehatan kabupaten Lebak mengenai fenomena kejadian salah satu pasien yang meninggal dunia

Sungguh naas saat kita membandingkan dengan kabupaten lain yang sedang mereformasikan birokrasi nya, Namun di kabipaten lebak ini malah ada orang yang sakit dan tidak cepat di tangani oleh pihak puskesmas sampai meregang nyawa.

Hal ini bukan suatu hal yang biasa mengingat kejadian ini harus cepat di tangani dan di tanggapi oleh pihak pihak yang berwajib terutama dinas kesehatan, oleh karna itu kami ingin sama sama mengevaluasi kinerja serta pelayanan di bidang kesehatan yang ada di kabupaten lebak-banten ini.

Jangan sampai hal atau fenomena ini terulang kembali mengingat kesehatan adalah salah satu garda terdepan yang di butuhkan oleh masyarakat berikut dengan bagaimana bidang kesehatan yang ada di kabupaten lebak ini bisa memuaskan dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat sesuai dengan harapan bersama (ALFARIJI selaku Sekjen).

Mengingat citra dinas kesehatan dan puskesmas di mata masyarakat hal ini harus sama sama kita jaga agar tumbuh nya kepervayaan yang lebih lagi di mata masyarakat , Jangan sampai kami SMPB dengan masyarakat menarik kepercayaan kami dan menobatkan orang orang yang tidak bisa kerja atas dinas kesehatan dan puskesmas se kabupaten lebak yang berada di bawah naunganya.

Lebih lanjut dikatakan kami SMPB ( Serikat Mahasiswa Pemuda Banten ) menjalankan kewajiban kami serta tanggung jawab atas sosial of control kita kami SMPB memilih untuk aksi pada hari Senin 23 Desember 2024 Dan mengevaluasi lewat instrumen jalanan terhadap kinerja dinas kesehatan.

Atas kejadian ini kami berharap hal seperti ini tidak terulang di kemudian hari dan bidang pelayanan kesehatan di kabupaten pandeglang mulai dari dinas kesehatan dan puskesmas se kabupaten lebak dapat meningkatkan kapasitas dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat.

Sepdi salah satu rekannya juga menambahkan bahwa kejadian itu menjadi ciri mengenai fatalnya dampak kualitas pelayanan yang buruk di sebuah puskesma.

“Sebetulnya kita dapat menyimpulkan dari peristiwa itu bahwa sefatal itu dampak dari buruknya khalitas pelayanan publik, meski kematian adalah sebuah takdir, tapi paling tidak jika pegawai pegawai itu bekerja sesuai dengan SOP seharusnya kejadian ini bisa diminimalisir”, tambahnya.

menurut Sepdi mengenai buruknya kualitas pelayanan bukan hanya terdapat di Puskesmas Cirinteun saja, melaknkan di beberapa Puskesmas lainnya juga terdapat habbit buruk dari Pegawai.

“Pelayanan yang buruk bukan hanya ada di puskesmas cirinteun, di beberapa Puskesmas lainnya juga terapat hal demikian, itulah kenapa kami mempertanyakan kinerja Kabid Kesmas dan Kabid Yankes dalam mengurusi Pelayanan Publik di seluruh Puskesmas naungannya, besar harapan kami ini menjadi catatan yang sangat penting untuk Dinas Kesehatan Kabupaten lebak agar dapat membuat solusi yang konkrit supaya kedepan kejadian serupa tak lagi terulang”, ucapnya.

diakhir Alfariji menutup Audiensinya dengan mengatakan bahwa tugasnya belum selesai sebelum ia melakukan Aksi Demonstrasi sebagai bentuk nyata dari Control Sociall.

“sudah menjadi tugas kami selaku Mahasiswa untuk menjaga Stabilitas daerah dan menjaga Nilai Demokrasi serta menjadi pemerhati terhadap sayap sayap birokrasi, karena itulah diakhir kami menyerahkan Surat Pemberitahuan Aksi sebagai bentuk Control Sociall, kami cinta terhadap dinas kesehatan, kami selalu mendukung upaya upaya dinas kesehatan dalam mengentaskan persoalan persoalan yang hari ini ada, dengan Aksi kami itu merupakan bentuk dukungan kami terhadap upaya upaya dinkes kabupaten lebak”. Tutupnya.

Sebelumnya diberitakan di Tintakitanews mengenai persoalan serupa terkait kejadian itu besar terjadinya akibat dari ketidak sesuaian tugas puskesmas dan kinerja pegawai, kelalaian para pegawai menjadi kunci utama dalam persoalan tersebut.*

Lihat artikel lain di Google News