Ticker

6/recent/ticker-posts

Cerita Dibalik Festival Kuliner Sekar Biru, Sewa Tenda Mahal dan Mundurnya Pengisi Acara Hiburan..?

Gambar: Ilustrasi 

GosipNews.com, Parit Tiga - Bertempat di lapangan Eks PT Timah, Desa Sekar Biru, Kecamatan Parit Tiga, Gelaran Kuliner Viral Bangka Barat yang akan berlangsung selama 4 Hari mulai 27 Februari hingga 2 Maret telah digelar. Meski masih berlangsung, namun berbagai cerita tak sedap pun mulai terdengar.

Seperti keluhan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) mengenai mahalnya harga sewa stand lapak yang mencapai Rp 1,2 Juta Rupiah untuk 4 hari dianggap cukup memberatkan mereka.
Salah satu pelaku UMKM yang enggan disebut namanya mengatakan, dirinya cukup terkejut dan keberatan ketika mendapati informasi terkait harga stand lapak di acara tersebut.

"Cukup kaget karena harga segitu bagi kami para pelaku UMKM terbilang tinggi, tapi ya mau bagaimana lagi," ujarnya (29/2/25).

Selain itu, kabar mengenai mundurnya beberapa grup kesenian yang telah dipersiapkan untuk mengisi acara hiburan di festival tersebut, juga menjadi pertanyaa bagi para penyewa stand, karena salah satu penyebab warga mengunjungi festival tersebut adalah karena ada panggung hiburannya.

Hal ini diketahui berdasarkan daftar pengisian acara hiburan yang diperoleh pihak redaksi, dimana menurut keterangan terdapat dua grup yang direncanakan akan mengisi acara telah mengundurkan diri, seperti seperti grup Rebana dan Drum Band.

"Ya infonya mengundurkan diri. Kabarnya ada ketidak sepakatan dengan pihak penyelenggara soal Down payment (DP). Bagaimana ya, salah satu yang menjadi daya pikat warga untuk mengunjungi festival ini kan karena adanya panggung hiburan,  dan kita sewa stand juga gak murah, kalau misal beberapa pengisi acara mundur seharusnya ada penggantinya dong. Tapi untuk jelasnya hubungi saja pihak penyelenggara," ujar salah seorang warga.

Sementara itu Irvan, perwakilan pihak  Erajaya Promosindo,  selaku EO acara tersebut, ketika dihubungi perihal keluhan penyewa stand mengenai iuran sebesar Rp 1,2 Juta yang dianggap terlalu tinggi serta mundurnya beberapa pengisi acara menjelaskan jika harga sewa tersebut hanya dikenakan pada pedagang yang berasal dari luar Desa Sekar Biru, dan digratiskan untuk warga Desa setempat.

"Biaya tersebut untuk pembiayaan sewa lahan, sewa panggung, sewa sound sistem, sewa Lighting, bayar listrik selama 4 hari, bayar instalasi listrik, bayar biaya pemasangan tenda, biaya operasional pengisi acara," Jawab Irvan.

Sedangkan mundurnya pengisi acara panggung hiburan, menurut keterangan Irvan, disebabkan oleh ada pengisi acara yang menjadi pengurus masjid ibadah sholat Tarawih dan sudah ada yang menggantikan. 

Namun berbeda dengan keterangan yang di dapatkan salah seorang warga. Menurutnya mundurnya pengisi bukan lah perseorangan, namun sebuah grup yang terdiri dari beberapa orang. Dan grup yang mengundurkan diri tersebut adalah grup Rebana dan drum band, adalah aneh jika personil grup rebana menjadi pengurus sholat tarawih. 

"Yang mengundurkan diri itu grup rebana dan drum band, masak personil grup rebana jadi pengurus masjid, untuk acara tarawih lagi. Setahu saya sih disebabkan uang down payment yang tidak mereka dapatkan," ungkapnya.

Kedepan diharapkan pihak pemerintah setempat, alangkah bijaksananya jika ada yang ingin mengadakan acara serupa, demi mendukung UMKM untuk menanyakan besaran iuran yang akan dikenakan bagi para pedagang agar tidak memberatkan mereka.

Selain itu, track record pihak yang ingin mengadakan acara juga harus diperiksa dengan teliti, karena hal ini sangat mempengaruhi kelancaran kegiatan tersebut. Mundurnya pengisi acara, apa lagi jika benar karena Uang Down payment, bisa menunjukkan ke kurang profesionalan dan komitmen pihak penyelenggara.*

Nopri

Lihat artikel lain di Google News